Penulis : Administrator Jumat , 10 Oktober 2025
Tanjungpandan, 10 Oktober 2025 — Dari sebuah pulau kecil di seberang Belitung, Saparimah (66) menempuh perjalanan panjang menuju Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tanjungpandan.
Perempuan asal Selat Nasik itu berangkat pagi-pagi sekali, menyeberangi laut menggunakan boat kecil, demi satu tujuan: mengurus paspor untuk ibadah haji yang telah ia tunggu selama dua belas tahun.
“Saya mendaftar sejak 2013. Alhamdulillah, sekarang sudah mulai ada persiapan. Rasanya campur aduk—senang, haru, dan tidak percaya,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Perjalanan itu bukan sekadar menyeberangi laut, tetapi juga melintasi waktu dan harapan. Selama bertahun-tahun, Saparimah sabar menunggu gilirannya untuk menjadi tamu Allah di Tanah Suci. Kini, langkah kecil di Kantor Imigrasi menjadi awal nyata dari impian panjang itu.
Ia mengaku pelayanan di Imigrasi sangat membantu. Petugas yang ramah dan sigap membuat proses pembuatan paspor berjalan lancar, bahkan bagi para jemaah lanjut usia seperti dirinya.
“Petugasnya baik dan sabar. Semua dibimbing sampai selesai. Saya bersyukur sekali,” ucapnya.
Kehadiran jemaah seperti Saparimah menjadi pengingat bahwa setiap paspor yang diterbitkan memiliki kisah dan doa di baliknya. Bagi petugas Imigrasi, proses ini bukan sekadar pekerjaan administratif, tetapi bentuk pelayanan untuk mendukung perjalanan spiritual umat.
Di hari itu, wajah Saparimah berseri saat memegang paspor barunya. Dokumen kecil itu menjadi simbol besar dari perjuangan panjang dan keyakinan yang tak pernah padam.
